Kamis, 28 Oktober 2021

Rabu, 02 Desember 2020

Daftar Nama Siswa-Siswi Kelas 9 Remedial PAS Ganjil TIK 2020-2021

 Remedial akan dilaksanakan pada hari Jumat, 4 Desember 2020 jam 11.00-12.00.

Untuk materi silahkan pelajarari kisi-kisi PAS. 

Jadwal Remedial
Jadwal Remedial PAS Ganjil 202-2021


Berikut adalah peserta remdial dari kelas 9A -9D

Kelas 9-A

Vivianne Kristianto
Delvin Darens
Tanando alnico
Rich Nelson
Luvi lettisia
Kevin Bong
Jonathan Kenneth Wijaya
Jensen Lie
Farrand dwiputra sutedjo


Kelas 9-B


👍👍👍👍👍 Kelas 9B LULUS SEMUA  👍👍👍👍👍👍

👍👍👍👍👍 Kelas 9B LULUS SEMUA  👍👍👍👍👍👍

👍👍👍👍👍 Kelas 9B LULUS SEMUA  👍👍👍👍👍👍

Kelas 9-C

Nicholas tan


Kelas 9-D

Egi Revata Yusuf
Lance Trevyor
Michelle Valerie 
Valentine vernandez nikolas

Daftar Nama Siswa-Siswi Kelas 8 Remedial PAS Ganjil TIK 2020-2021

Remedial akan dilaksanakan pada hari Jumat, 4 Desember 2020 jam 11.00-12.00.

Untuk materi silahkan pelajarari kisi-kisi PAS. 

Jadwal Remedial
Jadwal Remedial PAS Ganjil 202-2021


Berikut adalah peserta remdial dari kelas 8A -8D

Kelas 8-A

Agnes Bethany liu
Brigitta nathalie kohar
Elisa rinice angel
Jonathan alexander agung
Jonathan paulim
katriel jennifer
Michael lowel
Rachel Nathania Sutanto
robert lyons
Ruiz Romeo
Stevia Wirontono 
Vania Skelly

Kelas 8-B

Billson clarence
Farrel Cornellis Nugroho 
Florensia
Rio Sebastian
Virya Wahyudi

Kelas 8-C

Jeanette Nathania
Billy Daniel Pranoto
Erlando liawan
Erliana kurniawan
Grace Claudia
Jusfendy Phangestu
Michael Hadinata
Raphael Xaverius
Sevilla arista
Stephanie Paulina Tan
Tommy ansell horick 

Kelas 8-D

Chester Ocranka Sudrajat
Gabrielle carousel 
Jesslyn michiko salim
Kho hanssen maxwell
Meisya Juanita Waluyo
Sally
Sherlyn chandra abadi 
Stella
Vincent carlo

Daftar Nama Siswa-Siswi Kelas 7 Remedial PAS Ganjil TIK 2020-2021


Remedial akan dilaksanakan pada hari Jumat, 4 Desember 2020 jam 11.00-12.00.Untuk materi silahkan pelajarari kisi-kisi PAS. 


Jadwal Remedial
Jadwal Remedial PAS


Berikut adalah peserta remdial dari kelas 7A -7E

Kelas 7-A

Aceline Vania Elora
Amanda Josephine
Bryan Gunawan
Casthelia Mckenzie
Con Nelly Lee
Felicia
Fransisco
Giovani anggasta
Helen Monica
Jesslyn Elysia
Justin Gerald Cristianto
Leonard nafaro
Rendi Timottheus
Valencia gladys


Kelas 7B

Angela erica
Brigitta Chelsea
Charista Angellie W
Charlie chow
Darren Jose Huang
David viyata tjong
Delicia
Ezra nathannael
Fernando putra mulya
Gea Angelica
Gilbert star jf
Jehezkiel Hernando cristianez
Jessie Kelly lim
Joevanna Adeline 
Joshua norren Chandra
Keiji Arkananta Thang
Keshia Aurelia Rusli Sutanta
Lovely angelista tanudjaya
Marcell Stefano Wijaya
Messi djiu
Nirita Aprilyani
Oki Nathanael Steven
Phang Fui Thin
Reynald
Ricky chandra
Septian Wimar
Sheren Phangestika
Terrencekusuma
Toni Nicholas
Venceltricia Catherine Septya Hadynata


kelas 7C


Angga Kristian Lubis
Brenda Natasya 
Clayton Darrien Alimin
Davincent Ng
Dawson Emilio Gunawan
Felicia Angela
Fransiskusrivando
Gicella Bredipta Pelawi
Handrey Nora
Jonathan Liko
Joycellyn Patricia Chandra 
Magdhalena Marsela
Michelle Lee Alexandria
Nicholas longga wijaya
SierraLeonneSylvania
Valentino Michael Efraim
Wulan angelika kuspriyanti

Kelas 7D

Angela Jocelyn Linggar
Billy Geoffrey
lioneelraymond 
Rachel pransiska arin
Josee F Carlo
Valencia Christy Suwito
Deandre Oliant Asmoro
Rafael Sanders Phangestu
chieryl imanuella sandy
Darrell sebastian sun 
Gerald Ryan H
Nelson Susanto Djong
Claudia Vania Susanto
Justin tjahjadi
Kevin Carolius 
William
Caitlyn Faith Tirza Wijaya
Jane Aurelia Chandra
Carel Jubilee Dharmawan
Jefferson Zhang
Jovita bong
Junise Travela
Michelle Devi Valentina
Vincent Antonio Ricky
Hansen Pratama
Michaelle Calista Kritanto 
Felicia Florence Widjaya


Kelas7E

Alicia Nugroho
Amelia Caterine Sihombing
Ben alexander tandy
caren carvelline yap
Christopherseptiancandra
Cindy setiawan
Clarissa
Daniel Jaeson
Darren Sebastian Sun
Gerrard Richardson
Gilbert nicolas
Jason Kwok
Jessica Evangeli
Jestine Fausta Atmajda
Jovian tanujaya halim
Kenisha Evelynne Lay
Kingson Huang
Marcel Valentino Tjong
Marvel budi putra
Miguel Justin Johnyong
Nicholas harvey stevano
Nicolas putra tarjono
Olivia Jacquelin
Rafael immanuel
RickyAnthony
Shane Austin wijaya
Valerie Tessalonica Tjong
Wilson Nichowlas

Senin, 09 November 2020

Perang Pattimura


            Sebelum mempelajari lebih jauh tentang perang yang dipimpin oleh Kapitan Pattimura, sebaiknya Anda perlu mengenal lebih dulu biografi singkat dari beliau.

Pattimura
Pattimura

Nama asli : Thomas Matulessy

Nama Ayah : Antoni Matulessy

Nama Ibu : Fransina Tilahoi

Tempat lahir : Saparua, Maluku Tengah

Tanggal lahir : 8 Juni 1783

Tanggal gugur : 16 Desember 1817

Karir : Sebagai Sersan Mayor di Angkatan Darat Kerajaan

Perjuangan : Perang Pattimura

Penghargaan : Sebagai Pahlawan Nasional Indonesia sejak tanggal 6 November 1973


            Pattimura tumbuh ketika Kepulauan Maluku mengalami masa peralihan penguasaan dari Belanda ke Inggris sejak tahun 1798. Kala Inggris mulai berkuasa, Thomas Matulessy alias Pattimura muda masuk dinas militer (Korps Ambon) bentukan negeri Britania Raya itu hingga mencapai pangkat sersan (Wajah dan Sejarah Perjuangan Pahlawan Nasional, Volume 1-2, 1983:53).

Tanggal 13 Agustus 1814, Inggris dan Belanda menyepakati Traktat London (Rusdiat & Sulaiman T.S., Api nan tak Kunjung Padam, 1983:3). Salah satu poin penting yang menjadi hasilnya adalah bahwa Inggris harus mengembalikan wilayah di Nusantara yang semula merupakan hak milik Belanda, termasuk Kepulauan Maluku.

Kembali berada di bawah cengkeraman Belanda menimbulkan petaka bagi rakyat Maluku. Belanda memberlakukan kebijakan yang sangat merugikan rakyat, termasuk monopoli perdagangan rempah-rempah, menetapkan pajak tanah (landrente) yang tinggi, memindahkan penduduk untuk dijadikan pekerja paksa, hingga persoalan pelayaran Hongi (hongitochten).


Situasi ini tak pelak membuat rakyat Maluku semakin sengsara dan miskin. Tak hanya berbagai kebijakan yang mencekik, sikap para petinggi Belanda juga amat tak terpuji. Menurut M. Sapija, mereka bertindak kasar dan culas terhadap rakyat.

        Belanda juga melanggar Pasal 11 dalam Traktat London yang memuat ketentuan bahwa seiring berakhirnya masa pemerintahan Inggris di Maluku, maka Korps Ambon seharusnya dibubarkan dan para anggotanya dibebaskan, apakah akan masuk dinas militer bentukan Belanda atau keluar.

Akan tetapi, yang terjadi kemudian adalah Belanda memaksakan kehendaknya dengan tetap mempekerjakan para tentara eks Korps Ambon (J.B. Soedarmanta, Jejak-jejak Pahlawan: Perekat Kesatuan Bangsa Indonesia, 2007:199P). Inilah yang membuat Pattimura memutuskan untuk melawan, juga karena sudah tidak tahan lagi melihat penderitaan rakyat Maluku.

Keinginan Pattimura mendapat sambutan dan dukungan penuh dari segenap rakyat serta raja-raja juga tokoh-tokoh adat. Pada 14 Mei 1817, Pattimura diangkat sebagai pemimpin dan panglima perang (kapitan) untuk memimpin perlawanan terhadap Belanda (Arya Ajisaka & Dewi Damayanti, Mengenal Pahlawan Indonesia, 2010:9)

Segera setelah diresmikan sebagai pemimpin rakyat Maluku, Kapitan Pattimura segera menyusun siasat untuk menyerang pos-pos Belanda. Dalam perjuangan ini, Pattimura didukung tokoh-tokoh pejuang Maluku lainnya, termasuk Anthony Reebook, Philip Latumahina, Melchior Kesaulya, Said Parintah, juga Paulus Tiahahu beserta putrinya, Christina Martha Tiahahu.

Operasi penyerangan pun dimulai. Tanggal 16 Mei 1817, catat M. Sapija, pasukan Pattimura berhasil merebut Benteng Duurstede dan menewaskan Residen Johannes Rudolph van den Berg beserta 19 orang prajurit Belanda (hlm. 69).

Pattimura
Perang Pattimura

    Pattimura sekuat tenaga mempertahankan benteng dari serbuan Belanda yang bergantian datang. Dalam Pattimura-Pattimura Muda Bangkit Memenuhi Tuntutan Sejarah karya David Matulessy (1979) dikisahkan, pasukan Belanda yang berkekuatan 200 tentara menyerbu pada 20 Mei 1817, namun luluh-lantak dan hanya tersisa 30 orang saja yang selamat (hlm. 70).

Rentetan perang juga terjadi di titik-titik krusial lainnya, baik di darat maupun di laut. Kemenangan demi kemenangan pun diraih pasukan Pattimura, termasuk dalam pertempuran di Waisisil, Hatawano, Hitu, hingga Seram Selatan.

Belanda yang semakin terdesak lantas berpikir keras demi menemukan cara untuk menghentikan sepak-terjang Pattimura yang kian menakutkan. Akhirnya, devide et impera alias politik pecah-belah pun diterapkan. Belanda, tulis M. Sapija, berhasil memengaruhi tokoh-tokoh rakyat yang dirasa tidak suka kepada Pattimura, termasuk Pati Akoon dan Dominggus Thomas Tuwanakotta (hlm. 124).

Hasilnya mujarab. Berkat informasi dari Pati Akoon dan Dominggus Thomas Tuwanakotta, strategi pasukan Pattimura diketahui Belanda. Perlawanan rakyat Maluku di beberapa tempat dapat dipatahkan, bahkan Benteng Duurstede mampu kembali direbut Belanda.

Atas informasi dari orang dalam itu pula, Belanda akhirnya bisa menangkap Pattimura yang saat itu sedang berada di Siri Sori, Maluku Tengah, pada 11 November 1817. Menurut Soedarmanta, Pattimura ditangkap bersama beberapa orang kepercayaannya (hlm. 201).


Belanda menawarkan kerjasama kepada Pattimura, namun selalu ditolak mentah-mentah. Tak ada pilihan lain, Belanda pun menjatuhkan hukuman mati. Akhirnya, pada 16 Desember 1817, Pattimura bersama Anthony Reebook, Philip Latumahina, dan Said Parintah dihukum gantung di depan Benteng Nieuw Victoria, Kota Ambon.

Kapitan Pattimura gugur di tiang gantungan pada usia yang masih muda, 34 tahun. Pada 6 November 1973, pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional.

Sumber Artikel 1

Sumber Artikel 2


Cara upload video dari youtube

 Cara upload video dari youtube